Salah satu material pelapis lantai yang paling populer adalah keramik, yang sering digunakan di hampir setiap rumah di berbagai ruangan. Namun, pelapis lantai tidak terbatas hanya pada keramik.
Komponen lantai merupakan bagian esensial dari setiap struktur bangunan. Mengingat pentingnya, banyak ekspektasi diberikan kepada lantai terkait kualitas dan estetika.
Tuntutan ini dapat diatasi oleh struktur atau substrat yang selanjutnya dapat diperindah dengan berbagai jenis pelapis lantai.
Definisi Material Pelapis Lantai
Pelapis lantai merujuk pada material terakhir yang menutupi dasar lantai dan memberikan permukaan untuk kita melangkah. Beberapa contoh dari material yang termasuk dalam kategori pelapis lantai adalah karpet, vinil, kayu lapis, ubin, batuan, dan lain-lain.
Lantai di dalam rumah seringkali digunakan sebagai dasar untuk meletakkan berbagai item, seperti kursi, meja, lemari, hingga menjadi zona beraktivitas seperti berjalan, lari, atau sekadar duduk.
Dengan berbagai fungsi tersebut, lantai harus mampu menahan berat dan aktivitas yang dilakukan di atasnya, sehingga pemilihan desain dan material yang tepat menjadi sangat krusial.
Faktor yang mempengaruhi pemilihan material lantai antara lain daya tahan terhadap benturan, ketahanan terhadap air, biaya, kenyamanan saat digunakan, kemudahan perawatan, serta estetika.
Mengingat setiap ruangan di rumah memiliki fungsi yang berbeda, hal ini tentu mempengaruhi variasi desain lantai dan jenis pelapis yang akan digunakan.
Namun, pembahasan mengenai lantai tidak hanya terbatas pada area interior saja. Untuk bagian eksterior, material seperti paving dan batu alam juga masuk dalam kategori pelapis lantai.
Beberapa jenis material lantai bahkan dapat digunakan baik untuk area interior maupun eksterior, sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan bahan.
Kategorisasi Material Pelapis Lantai
Berbagai literatur menyajikan kategorisasi yang berbeda-beda untuk material lantai. Namun, dalam tulisan ini, kita akan mengelompokkannya berdasarkan tiga aspek utama.
Berdasarkan asal-usul bahan, pelapis lantai dapat dikelompokkan menjadi beberapa tipe berikut:
1. Pelapis Lantai dari Sumber Alam
Material pelapis lantai dari sumber alam diambil langsung dari alam tanpa melalui proses manufaktur ekstensif. Ini berarti material ini mempertahankan karakteristik alami mereka. Beberapa contoh meliputi lantai dari kayu, bambu, dan batu alam.
Selanjutnya, bahan pelapis lantai kayu dapat dikelompokkan lebih lanjut menjadi tipe-tipe tertentu, seperti parket atau lantai decking.
2. Pelapis Lantai Sintetis
Pelapis lantai sintetis adalah tipe pelapis lantai yang materialnya telah melalui proses pengolahan tambahan, seperti pemrosesan termal, fabrikasi, atau sintesis.
Ini membuat pelapis lantai sintetis memiliki karakteristik yang berbeda dari sumber alaminya. Beberapa contoh meliputi keramik, vinil, dan karpet.
Kategorisasi Berdasarkan Karakteristik Material
Berdasarkan karakteristik bahan, pelapis lantai bisa dikelompokkan menjadi beberapa tipe sebagai berikut:
1. Pelapis Lantai Padat (Solid Floor)
Pelapis lantai padat mengacu pada material lantai dengan tingkat kepadatan dan kekakuan yang tinggi. Ini adalah material yang tahan lama dan sering digunakan dalam aplikasi konstruksi berat.
Beberapa contoh pelapis lantai padat meliputi Keramik, Homogenous tile (sering dikenal sebagai Granite tile), dan Batu alam.
2. Pelapis Lantai Lembut (Flexible Floor)
Pelapis Lantai Lembut merujuk pada jenis lantai yang lebih fleksibel dan menawarkan tingkat kenyamanan yang lebih besar.
Jenis pelapis lantai ini cenderung lebih aman karena memiliki sifat anti-selip dan biasanya digunakan di area di mana keamanan adalah prioritas.
Material pelapis lantai lembut termasuk karpet dan vinil. Karpet, dengan berbagai desain dan motif, termasuk jenis polos hingga karpet berdesain turkish, kini menjadi pilihan populer bagi banyak rumah tangga.
Berdasarkan periode penggunaannya, pelapis lantai bisa dikelompokkan berikut:
1. Penutup Lantai Temporer
Pelapis Lantai sesaat merujuk pada pelapis yang dapat dengan mudah dipasang dan dibongkar sesuai dengan keperluan tertentu.
Biasanya, jenis pelapis ini digunakan untuk acara atau kegiatan khusus yang membutuhkan perubahan permukaan lantai sesaat. Beberapa contoh meliputi: karpet event, lantai karet, dan vinil berjenis puzzle.
2. Penutup Lantai Permanen
Pelapis Lantai Permanen, dari namanya, adalah tipe lantai yang dipasang dengan tujuan jangka panjang dan biasanya tidak diperuntukkan untuk dibongkar ulang.
Pelapis jenis ini dikonstruksi dengan material yang dirancang untuk tahan lama dan awet. Beberapa contoh meliputi: keramik, batu paving, dan bahkan beberapa jenis karpet tahan lama.
==========================================
Demikian ulasan singkat tentang kategorisasi material pelapis lantai. Pembahasan lebih lanjut mengenai material-material yang digunakan sebagai pelapis lantai akan disajikan pada kesempatan berikutnya.
Salam, Bangunrenov.