Bata Merah Versus Hebel – Bata merah serta bata ringan sering menjadi pilihan utama dalam proyek konstruksi perumahan.
Walaupun sama-sama populer, keduanya menawarkan karakteristik yang berbeda, sesuai dengan keperluan dan selera pemilik rumah.
Dikenal memiliki ukuran yang relatif kecil, bata merah umumnya terbuat dari tanah liat. Namun, tingkat kualitasnya sangat dipengaruhi oleh jenis tanah liat yang diaplikasikan sebagai bahan baku.
Di lain pihak, bata ringan terbuat dari campuran yang mengandung alumunium. Ukurannya sendiri lebih besar jika dibandingkan dengan bata merah.
Plus-Minus Bata Merah Versus Hebel dari Tiap Jenis Bata
1. Bata Merah / Tanah Liat
Bata merah terbentuk dari tanah liat yang dicetak dan kemudian dipanaskan pada suhu tinggi hingga mencapai tingkat kekeringan dan kekerasan yang optimal, dengan warna khas kemerah-merahan.
Tanah yang digunakan biasanya adalah tanah liat, yang memudahkan proses pencetakan.
Kelebihannya adalah menjadikan suhu ruangan lebih sejuk dan nyaman. Bata merah juga dikenal keras, tahan api, dan tahan terhadap erosi, memainkan peran penting dalam konstruksi dinding.
Beberapa spesifikasi teknis bata merah termasuk berat jenis kering (ρ) 1500 kg/m3, berat jenis normal (ρ) 2000 kg/m3, dan kuat tekan antara 2,5 – 25 N/mm². Berdasarkan beberapa uji coba, bata merah dapat menahan beban sekitar 24.9 kg/cm².
Meski ukurannya lebih kecil secara fisik, berat dari bata merah cukup signifikan, yang berdampak pada lama waktu yang diperlukan untuk transportasi dan instalasinya, serta memberikan tekanan tambahan pada struktur pendukung.
Karena bata merah memiliki dimensi dan bentuk yang kurang konsisten, seringkali diperlukan aplikasi plester dengan ketebalan ekstra untuk memastikan dinding yang dihasilkan rata dan halus.
Kelebihan Bata Merah :
- Efisien dalam penggunaan bahan perekat seperti pasir dan semen instan
- Ukuran yang relatif kecil memudahkan transportasi
- Tidak memerlukan tukang spesialis untuk pemasangannya
- Mudah didapatkan di pasaran
- Memiliki ketahanan yang baik terhadap api
- Tahan Lama
- Kuat dan Kokoh
Kekurangan Bata Merah :
- Suhu ruangan menjadi tidak stabil karena kapabilitas menyerap panas dan dingin
- Memerlukan lebih banyak bahan perekat
- Memerlukan waktu lebih lama untuk pemasangan
- Berat
- Bentuk kadang tidak simetris
2. Hebel / Bata Ringan
Asal Mula Nama Hebel : Hebel adalah sebuah perusahaan yang terkenal karena inovasinya dalam memproduksi bata ringan.
Merek dagang ini pertama kali diperkenalkan oleh PT Hebel Indonesia pada tahun 1995.
Meskipun PT Hebel Indonesia kini telah berhenti memproduksi, nama “Hebel” sebagai sebutan untuk bata ringan masih tetap bertahan dan digunakan luas di kalangan masyarakat.
Bata ringan, sering juga dikenal sebagai bata Hebel, adalah material bangunan yang terbuat dari campuran elemen-elemen seperti semen, pasir silika, kapur, air, dan bahan-bahan pemicu.
Proses pembuatannya melibatkan penggunaan metode autoclave dengan uap air bertekanan tinggi.
Selama proses pencampuran komponen seperti pasir kwarsa, semen, kapur, gypsum, air, dan pasta aluminium, terjadi reaksi kimia.
Aluminium bubuk bereaksi dengan kalsium hidroksida yang ada dalam pasir kwarsa dan air untuk membentuk hidrogen.
Gas hidrogen ini selanjutnya memicu terbentuknya gelembung udara di dalam matriks beton, menyebabkan volume bahan meningkat hingga dua kali lipat.
Ada dua varian utama dari bata hebel, yaitu Autoclaved Aerated Concrete dan Cellular Lightweight Concrete.
Untuk varian AAC, proses pembuatannya memanfaatkan bahan-bahan dasar seperti semen, pasir kwarsa, kapur, gypsum, air, dan pasta aluminium. Proses pengeringan dilakukan menggunakan mesin.
Sementara itu, varian CLC menggunakan bahan dasar seperti pasir, semen, air, dan busa, dengan pengeringan yang masih memanfaatkan panas matahari.
Dari segi kualitas, Hebel AAC dianggap lebih unggul dan konsisten dibandingkan dengan Hebel CLC.
Bata Hebel menawarkan beberapa kelebihan yang membuatnya unik, termasuk ukurannya yang ringan yang tidak hanya mempermudah pengangkutan tetapi juga mempercepat dan mempermudah proses pemasangan.
Selain itu, bata ini juga memiliki dimensi, bentuk, dan kualitas yang seragam, yang tentunya memudahkan proses aplikasinya dalam pembangunan.
Dalam hal kekuatan, bata Hebel mampu menahan beban hingga 40,5 kg per cm persegi. Material ini juga mengandung komponen yang sama dengan beton, memenuhi standar bangunan tahan gempa.
Kelebihan Bata Hebel :
- Lebih ringan, mengurangi beban struktural
- Kedap air dan suara
- Kuat dan tahan gempa
- Proses pemasangan lebih cepat
- Hemat Semen
- Bentuk Lebih Simtris
- Mudah dipasang bahkan dipotong
Kekurangan Bata Hebel :
- Memerlukan perekat khusus
- Memerlukan tukang yang berpengalaman
- Pembelian harus dalam jumlah besar
- Ukuran lebih besar sehingga banya bahan yang terbuang
- Harga Pasti lebih mahal
Table Perbandingan Bata Merah Versus Hebel :
Kesimpulan
Bata Merah Versus Hebel Pada umumnya, bata merah dihasilkan oleh produsen skala kecil melalui metode kerajinan tangan, sedangkan bata hebel diproduksi melalui teknologi mesin canggih.
Mengakibatkan tingkat keakuratan dan kualitas yang lebih tinggi pada produk akhir.
Konsistensi dalam dimensi dan mutu bata hebel mempercepat fase instalasi. Ini berbanding terbalik dengan bata merah yang menghadirkan varian ukuran dan bentuk terkadang tidak presisi.
Sehingga membutuhkan lapisan plester yang lebih tebal guna menciptakan permukaan dinding yang rata.
Walaupun demikian, untuk hasil optimal, pemasangan bata hebel lebih disarankan dilakukan oleh tukang berpengalaman karena tingkat presisi yang diperlukan.
Di sisi lain, bata merah lebih toleran dalam pemasangannya dan tidak menuntut keahlian khusus.
===========================
Salam, Team Bangunrenov
Kritik & Saran : [email protected]